Adbox

Kamis, 21 April 2016

Review Film: 'The Pack' (2015)

Kawanan anjing liar meneror sebuah keluarga di daerah pinggiran Australia dalam film horor yang mengambil pendekatan naratif atmosferis yang tak terlalu efektif.

�Straw Dogs meet The Grey.�
The Pack adalah film horor mengenai anjing liar yang meneror sebuah keluarga di daerah pinggiran Australia. Pemilihan Australia dengan segala hewan mautnya tak pernah setepat ini. Pertanyaannya: bisa seseram apa anjing liar? Maksud saya, tanpa mempertimbangkan risiko rabies? Sejujurnya saya tak tahu, tapi setidaknya dalam film ini mereka terlihat menyeramkan. Tampilan fisik dengan bulu hitam, bola mata bersinar, dan taring tajam benar-benar mengerikan, apalagi mereka selalu menyerang dalam rombongan.

Nah, film ini tak seperti "horor-hewani" (oke, istilah ini aneh) menggelikan semacam Anaconda dimana kenikmatan menonton diperoleh saat para manusia dilahap oleh sang binatang. Alih-alih sutradara Nick Robertson menanganinya seperti film horor supranatural yang lebih bergantung pada pembangunan suspens. Kita tahu si peneror (dalam hal ini anjing liar) selalu siap meneror, tapi tak tahu kapan dan dimana.


Adam Wilson (Jack Campbell) adalah seorang peternak yang tinggal bersama sang istri, Carla (Anna Lise Phillips) dan kedua anaknya di daerah pedesaan yang sepi, karena mereka tampaknya tak tahu bahwa hal-hal menyeramkan biasa terjadi di daerah seperti itu. Di awal film tentu saja kita diperkenalkan dengan dinamika keluarga ini: di tengah permasalahan hilangnya hewan ternak mereka, Adam dan Carla harus berkutat dengan masalah hutang dan ancaman penyitaan rumah, anak sulung mereka (Katie Moore) ngotot ingin kembali ke kota, sementara si bungsu (Hamish Phillips) sibuk dengan dunianya sendiri. Semua tak begitu penting sebenarnya, mengingat The Pack hanyalah tentang teror dan bukan tentang plot.

Singkat cerita, keluarga ini dikepung oleh gerombolan anjing liar haus darah. Korbannya mulai dari tetangga, petugas bank hingga polisi yang awalnya berniat membantu. Sebuah sekuens yang membuat bergidik saat rombongan anjing ini menerkam dan mencabik petugas polisi yang tidak siap dengan apa yang akan dihadapinya. Anjing-anjing liar ini terlihat meyakinkan berkat efek visual yang dibuat dengan kompeten; menggunakan anjing sungguhan serta menggabungkan practical effects yang dipoles sedikit CGI.

Naskah dari Evan Randall Green tak punya banyak dialog, sementara Robertson melakukan pembangunan atmosfer dan menyajikan (terlalu banyak) jump scares secara bergantian. Pengambilan gambar melalui kamera steady dengan zooming perlahan serta scoring dengan musik latar menyeramkan menciptakan suasana hening yang efektif, kalau saja tak terlalu repetitif.

Penampilan yang solid dari para pemain sayangnya harus dinodai dengan karakterisasi mereka yang dungu. Seriusan mau berlindung di balik pintu tipis yang bahkan didorong angin saja gampang? Satu tindakan bodoh berlanjut ke tindakan bodoh yang lain. Dan, oh, anjing liar disini begitu tangguh. Mereka kebal ditusuk atau ditembak. Saya belum pernah ke Australia, namun jika memang anjing aslinya sekuat itu, mungkin film dokumenternya lebih seram daripada film ini. �UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

'The Pack' |
|

IMDb | Rottentomatoes
90 menit | Remaja

Sutradara Nick Robertson
Penulis Evan Randall Green
Pemain Anna Lise Phillips, Jack Campbell, Katie Moore

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Post