Adbox

Sabtu, 14 Mei 2016

Review Film: 'The Angry Birds Movie' (2016)

Sama seperti versi game, 'The Angry Birds Movie' ini minim esensi tapi menawarkan keseruan tersendiri.

�Am I pasionate bird? Yes, but what does it matter that we're not the same?�
� Red
Permainan besutan Rovio Entertainment dimana burung dengan berbagai varian diluncurkan menggunakan katapel raksasa untuk menyerang gerombolan babi hijau adalah permainan dengan premis yang absurd. Adaptasi filmnya tentu saja tak masuk akal. Namun sama seperti versi game, The Angry Birds Movie ini minim esensi tapi menawarkan keseruan tersendiri.

Adaptasi layar lebar perdananya dibangun premis yang sederhana: origins story dari Angry Birds. Kita boleh menduga ia hanya menjadi wadah untuk meraup laba tambahan berkat kekuatan fanbase. Namun meski tak punya karakterisasi semenarik beberapa film lain di ranah serupa seperti Wreck-It Ralph atau The Lego Movie, The Angry Birds Movie setidaknya terlihat sebagai salah satu produk peraup laba yang paling mentereng.


Kenapa burung-burung ini marah? Oke, sebenarnya di awal cerita, mereka adalah komunitas yang cinta damai. Satu burung yang sedikit temperamen adalah burung merah beralis tebal, Red (Jason Suidekis), yang dipaksa mengikuti kelas manajemen emosi oleh pimpinan desa (Keegan-Michael Key) gara-gara kekacauan yang ditimbulkannya di sebuah pesta ulang tahun. Di kelas ini, Red bertemu dengan Chuck (Josh Gad), burung kuning cerewet yang hiperaktif; Bomb (Danny McBride), burung hitam yang bisa meledakkan diri; serta Terence (Sean Penn, kebanyakan hanya menggeram), burung merah raksasa pendiam yang menyeramkan.

Dinamika antarkarakter ini cukup kocak di awal, namun menjemukan seiring berjalannya waktu. Untunglah film kembali fokus dengan kedatangan rombongan babi hijau yang dipimpin oleh Leonard (Bill Hader). Saat Leonard membagi-bagikan makanan dan hadiah atau mengadakan pesta semalam suntuk, hanya Red yang curiga. Terbukti, ada udang di balik batu. Setelah mencuri barang paling berharga di Pulau Burung, gerombolan babi kabur ke kampung halaman mereka.

Kita tahu Red dkk akan menyerang balik. Di paruh akhir ini, kita bisa menyaksikan re-kreasi adegan game yang disajikan melalui sekuens yang memanjakan mata. Invasi para burung begitu bombastis (iya, melibatkan bom juga soalnya). Pengambilan gambarnya dinamis. Meski agresinya nyaris tak memakai strategi ala game � yang penting hajar, namun keseruannya bisa dijaga oleh sutradara Clay Kaytis dan Fergal Reilly.

Dari semua nama-nama pengisi suara di atas yang setidaknya pernah anda dengar di satu judul film komedi, sebagian besar hanya numpang lewat melalui karakter minor tanpa dimensi. Sebagai tambahan ada Maya Rudolph, Kate McKinnon, Tony Hale, Hannibal Buress, dll. Yang mencolok mungkin hanya Keegan-Michael Key sebagai pimpinan desa serta Peter Dinklage sebagai Mighty Eagle, pahlawan legendaris yang nyatanya tak sesuai dengan legendanya.

Perkembangan plot sesederhana jawaban kenapa para burung ini tak bisa terbang. Untuk ukuran materi yang tak punya basis sinematis, penulis naskah Jon Vitti mengisi plotnya yang tipis dengan referensi budaya pop (mulai dari The Shining hingga Instagram), plesetan kata, atau komedi slapstick. Saya tak tahu dengan anak generasi sekarang, namun mungkinkah mereka bisa menangkap lelucon "ayo bikin telur lagi" atau kalimat keluhan seperti "pluck my life"?

Toh hal ini tak perlu terlalu dipikirkan. Leluconnya cepat dan heboh. Lagipula, penonton kecil akan teralihkan dengan karakter menggemaskan yang ekspresif. Animasinya tajam dan kaya warna. Setiap detil mulai dari desain karakter hingga bulu terhalus diperhatikan dengan baik. Ah, tapi tolong ingatkan mereka agar jangan meniru cara penyelesaian masalah dengan cara marah-marah seperti halnya para Angry Birds ini. �UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

'The Angry Birds Movie' |
|

IMDb | Rottentomatoes
97 menit | Semua Umur - BO

Sutradara Fergal Reilly, Clay Kaytis
Penulis Jon Vitti
Pemain Jason Sudeikis, Josh Gad, Danny McBride

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Post