John Travolta mencoba mengeluarkan persona ala Bryan Mills atau John Wick dalam 'I am Wrath', namun ia bukanlah Liam Neeson atau Keanu Reeves.

�I lay my vengeance upon them.�Kita tahu filmnya bermasalah saat premisnya adalah one-man-show tapi karakter pendukung lebih keren dibandingkn karakter utama. Kita tahu filmnya bermasalah saat sineasnya terkesan lebih serius menangani video montage adegan pembuka dibanding sekuens aksi dari filmnya sendiri.
� Stanley Hill
John Travolta mencoba mengeluarkan persona ala Bryan Mills atau John Wick dalam I am Wrath; pria dengan kemampuan spesial yang terpaksa kembali ke dunianya yang kelam demi pembalasan dendam. Namun Travolta tak punya karisma setara Liam Neeson sementara I am Wrath tak repot-repot menghadirkan sekuens aksi yang apik semacam John Wick.
Film dibuka dengan kumpulan rekaman CCTV dari berbagai kasus kriminal. Bagian ini berdurasi lumayan panjang, membuat kita geregetan kapan ia akan berakhir dan filmnya benar-benar dimulai. Mungkin untuk memberi perspektif yang cukup mengenai betapa dekatnya kriminalitas di sekitar kita. Benar saja, dalam perjalanan menuju mobil mereka di parkiran umum, Vivian Hill (Rebecca De Mornay) ditikam oleh beberapa preman hanya gara-gara uang 3 dolar, sementara sang suami, Stanley (Travolta) tak bisa berbuat apa-apa karena diserang dari belakang. Tentu saja, ini bukan penikaman biasa. Tak butuh waktu lama bagi kita untuk bisa menebak arah ceritanya, khususnya saat adegan pembuka juga menyoroti gubernur setempat yang diperankan oleh Paul Sloan.
Jangan mengira Travolta akan langsung gila-gilaan dan mencabut nyawa para pelaku pembunuhan istrinya. Melalui satu dari banyak adegan sentimentil yang tak punya bobot emosional, butuh waktu bagi Stanley untuk menangisi kepergian Vivian. Sebagai warga negara yang baik, ia melaporkan kasus ini, namun polisi tak berbuat banyak dan malah membiarkan pelaku melenggang bebas.
Inilah saatnya bagi Stanley untuk membuka koleksi senjatanya di rumah. Ia juga meminta bantuan pada rekan lamanya, Dennis (Christopher Meloni). Dari sini, kita tahu (atau berasumsi) bahwa Stanley adalah mantan agen elit, tapi hal-hal mengenai masa lalu atau bagaimana hubungan sebenarnya dengan Dennis tampaknya tak begitu penting bagi penulis naskah Yvan Gauthier dan Paul Sloan.
"I am Wrath" adalah sepenggal kalimat dari Injil yang menjadi inspirasi pembalasan bagi Stanley. Travolta berkomitmen terhadap kalimat ini mengingat bagaimana ia terlihat marah sepanjang film. Namun menyebutnya sebagai pria tangguh, beda soal. Ia tak begitu meyakinkan menjadi the man with a special set of skills. Kita percaya apa yang diucapkan Liam Neeson karena ia bisa menjual one-liners sekonyol apapun. Travolta membuatnya terdengar menggelikan. Karakter Meloni jauh lebih menarik berkat pembawaannya yang keren dan santai.
Sutradara Chuck Russell menjaga alurnya berjalan mulus selama 90 menit durasi. Adegan aksi dieksekusi seadanya seperti biasanya film aksi kelas B, mungkin karena pertimbangan bujet. Ia bahkan tak berusaha memoles; anda bahkan bisa mengenali kapan Travolta digantikan oleh stuntman di tengah adegan aksi. Ketika antagonis menembak dari jarak dekat namun sama sekali tak mengenai Travolta, kita tahu harus menganggapnya wajar (karena ia adalah protagonis, tentu saja). Satu yang jadi masalah (selain wig Travolta yang kentara palsunya) adalah filmnya yang tak punya emosi sama sekali. Kematian sang istri ditambah tragedi yang menimpa satu lagi anggota keluarga di bagian klimaks berlalu begitu saja, seolah-olah tak terjadi apa-apa.
Bicara soal kompetensi, seandainya semua agen elit mirip Travolta semua, maka YouTube akan dipenuhi dengan video yang memuat aksi mereka. Sehebat apapun Stanley (dan Dennis) yang dimaksudkan dalam film ini, toh tindakan mereka begitu sembarangan hingga bisa direkam begitu saja melalui lensa ponsel warga.
Sejak kesuksesan Taken, banyak aktor gaek yang ternama di jamannya mencoba untuk mengembalikan kejayaan mereka melalui film aksi dengan tema serupa. Ada yang berhasil, banyak pula yang gagal. Jika dipandang dari film ini, Travolta masuk dalam kategori terakhir. �UP
Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem
'I am Wrath' | TEGUH RASPATI | 26 April 2016


Sutradara Chuck Russell
Penulis Yvan Gauthier, Paul Sloan
Pemain John Travolta, Christopher Meloni, Sam Trammell
Penulis Yvan Gauthier, Paul Sloan
Pemain John Travolta, Christopher Meloni, Sam Trammell
Tidak ada komentar:
Posting Komentar