Meskipun taruhannya menjadi semakin berat � Kai, sang musuh bebuyutan berhasil merampas Chi dari hampir semua master kung fu di daratan Cina � 'Kung Fu Panda 3' tidaklah menjadi terlalu serius.

�If you only do what you can do, you'll never be better that what you are.�Bahaya semakin besar bagi Po dkk. Jika di film sebelumnya lawannya adalah penguasa lalim, maka dalam Kung Fu Panda 3 mereka harus berhadapan dengan musuh bebuyutan Master Oogway yang datang dari dunia arwah. Seolah belum cukup mistis, musuh ini juga punya kemampuan untuk mengambil Chi. Chi adalah semacam energi yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup dan bisa dimaksimalkan dengan latihan. Bayangan Chakra dalam anime Naruto. Film ini membawa Po dkk ke level berikutnya: menguasai Chi.
� Master Shifu
Bagi yang mempertanyakan mekanisme reproduksi dalam semesta Kung Fu Panda, film kedua sudah menjawab bahwa Po (tentu saja) bukan anak kandung dari Ping, yang notabene adalah angsa. Nah, melanjutkan ending film kedua, dalam Kung Fu Panda 3, Po (Jack Black) akhirnya bertemu langsung dengan sang ayah, Li Shan (Bryan Cranston). Namun sebelum itu, terlebih dahulu kita disuguhkan dengan pertarungan spektakuler antara Master Oogway dengan musuh bebuyutannya, Kai (J.K. Simmons) yang mengambil tempat di dunia arwah. Lokasi serta konsep mengenai Chi tadi mewadahi filmnya untuk menampilkan adu jurus luar biasa yang tak anda duga ada dalam film animasi keluarga.
Sementara itu, Master Shifu (Dustin Hoffman) mengembankan tanggung jawab yang lebih besar bagi Po yaitu menjadi guru bagi Furious Five: Tigress (Angelina Jolie), Monkey (Jackie Chan), Viper (Lucy Liu), Mantis (Seth Rogen) dan Crane (David Cross). Tugas ini harus dikesampingkan dulu mengingat Kai yang telah kembali ke dunia nyata. Agar bisa mengalahkan Kai, Po diharuskan menguasai Chi dan oleh karenanya ia ikut bersama sang ayah menuju desa Panda yang tersembunyi di gunung.
Meskipun taruhannya menjadi semakin berat � Kai berhasil merampas Chi dari hampir semua master kung fu di daratan Cina � Kung Fu Panda 3 tidaklah menjadi terlalu serius. Penulis naskah Jonathan Aibel dan Glenn Berger tetap menyelipkan humor di setiap momen, bahkan kebengisan Kai "dicederai" (in good way) dengan lelucon berulang, seperti ledekan terhadap obrolan gaje (chittichatta chit chat) di tengah pertarungan seperti yang jamak ada dalam film aksi. Lelucon slapstick dari tingkah bodoh atau ceroboh Po menjadi andalan, entah itu saat berbuat jahil bersama sang ayah di aula para pendekar atau beradaptasi dengan kehidupan "normal" Panda yang akrab dengan tidur, makan, dan malas-malasan.
Secara garis besar, pesan moralnya masih sama yaitu mengenai menjadi diri sendiri dan mengingatkan betapa pentingnya keluarga, namun elemen ini dikemas sedemikian rupa sehingga tak terkesan menjadi sekadar pengulangan dari film sebelumnya. Pun demikian, bobot emosionalnya tidaklah sedalam film sebelumnya (apalagi sekelas Pixar), terlebih dengan penyajiannya yang sangat gamblang. Mungkin karena demografinya memang disasar untuk penonton yang lebih muda.
Tanpa mengesampingkan komedinya, Kung Fu Panda 3 lebih condong ke genre aksi dan dalam konteks ini, ia tidaklah mengecewakan. Adegan pertarungannya energik. Kai punya kemampuan untuk membangkitkan arwah guru kung fu legendaris menjadi zombie dan ini mengijinkan filmnya untuk menampilkan sekuens pertarungan yang seru antara Po (bersama Furious Five serta para panda) melawan zombi. Sutradara Alessandro Carloni dan Jennifer Yuh menjaga ceritanya berjalan dengan cepat (mungkin sekalian untuk menutupi beberapa plothole) serta menyajikan animasi yang menawan dengan beberapa pendekatan kreatif seperti split-screen, palet warna yang kontras atau penggabungan animasi 2D dengan 3D.
Para pengisi suara yang diisi nama-nama tenar tampil dengan baik, meski sebagian besar hanya punya porsi yang minim (termasuk Kate Hudson yang bermain sebagai Mei-Mei yang awalnya tampak seperti love-interest Po tapi berakhir sebagai perangkat komedik). Walau film ditutup dengan ending yang memuaskan, ada wacana yang menyebutkan bahwa franchise ini akan berlanjut dalam 3 film lagi. Jika totalitas masih menjadi komitmen para sineas untuk setiap filmnya (sebagaimana diakui oleh Jennifer Yuh), saya tak keberatan menonton film-film berikutnya. �UP
Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem
'Kung Fu Panda 3' | TEGUH RASPATI | 9 Maret 2016


Sutradara Jennifer Yuh Nelson, Alessandro Carloni
Penulis Jonathan Aibel, Glenn Berger
Pemain Jack Black, Angelina Jolie, Dustin Hoffman
Penulis Jonathan Aibel, Glenn Berger
Pemain Jack Black, Angelina Jolie, Dustin Hoffman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar