Adbox

Jumat, 12 Februari 2016

Review Film: 'Pride and Prejudice and Zombies' (2016)

Perbedaan karakteristik antara novel Jane Austen dengan budaya pop semacam zombi memberikan daya tarik tersendiri sebagaimana yang terlihat dari judulnya. Sayang, daya tarik tersebut menguap dengan cepat.

�I do not know which I admire more. Your skill as a warrior or your resolve as a woman.�
� Elizabeth Bennet
Bagi yang masih meragukan judulnya, Pride and Prejudice and Zombies adalah film mengenai Pride and Prejudice dan (tentu saja) zombi. Bersetting di Inggris pada abad 19, Pride and Prejudice adalah novel klasik karya Jane Austen yang menyoroti kesetaraan gender serta strata sosial. Ketidakcocokan karakteristiknya dengan budaya pop semacam zombi memberikan daya tarik tersendiri sebagaimana yang terlihat dari judulnya. Sayang, daya tarik tersebut menguap dengan cepat.

Sang penulis novel, Seth Grahame-Smith tak membuat plotnya dengan asal. Secara garis besar, ceritanya masih sama denga kisah orisinalnya, termasuk karakter, perkembangan plot hingga beberapa dialog (Grahame-Smith bahkan menambahkan nama Austen sebagai penulis). Yang menjadi pembeda hanyalah keberadaan zombi yang diselipkan disana-sini.


Tokoh utamanya masih Elizabeth Bennet (Lily James), anak kedua dari 5 bersaudara yang kesemuanya gadis dan selalu ditekan agar cepat menikah; lebih disarankan jika calonnya adalah pria mapan dari keluarga ternama. Kakak Elizabeth, Jane (Bella Hotchcone) menjalin hubungan asmara dengan Mr. Bingley (Douglas Booth), pria berkarakteristik seperti yang saya sebutkan tadi, yang membuat Elizabeth berkenalan dengan sahabat dekat Bingley, Mr. Darcy (Sam Riley). Kepribadian Darcy yang songong sementara Elizabeth yang feminis menjadikan interaksi keduanya berada dalam status benci-tapi-cinta.

Nah yang perlu anda tahu adalah zombi tidak datang sekonyong-konyong disini. Di jaman itu, manusia sudah familiar dengan zombi dan rakyat Inggris berhasil bertahan hidup dengan membangun tembok besar sebagai pemisah dengan para mayat hidup. Anak gadis Bennet telah dilatih sejak kecil (bahkan katanya mereka sempat belajar kungfu langsung ke Cina). Kemampuan mereka berdandan dan menata rambut sama bagusnya dengan kapabilitas mengayunkan pedang atau menembakkan pistol (momen-momen seperti inilah yang justru menjadi momen paling menarik dari film ini).

Mungkin hal tersebut sulit dilakukan karena mereka harus memakai gaun sepanjang film, namun kelimanya tampak meyakinkan dalam setiap aksinya. Lily James tampil garang sebagai Elizabeth yang punya daya bunuh zombi tak kalah dari Darcy, sembari tetap membawakan sensitivitas dari karakternya. Porsi yang lebih sedikit dimainkan oleh Lena Headey sebagai Lady Catherine de Bourgh (disini ia menjadi pembantai zombi legendaris), Jack Huston sebagai George Wickham, dan Matt Smith sebagai Mr. Collins yang menjadi comic relief meski lebih sering menjengkelkan.

Selain Pride and Prejudice and Zombies, Grahame-Smith adalah penulis yang berada di balik Abraham Lincoln: Vampire Hunter yang sempat pula diadaptasi menjadi film. Dalam film tersebut, sutradara Timur Bekmambetov menangani premis konyolnya dengan serius hingga ke taraf menggelikan-tapi-seru (filmnya bahkan punya beberapa sekuens aksi yang menegangkan), namun disini Burr Steers tampaknya tak mampu memantapkan nuansa filmnya. Jamuan makan malam yang berubah menjadi pembantaian zombi punya transisi yang canggung. Meski dibawakan dengan koreografi yang baik, eksekusi yang sembarangan membuat setiap sekuens aksinya terkesan sebagai parodi. Yap, termasuk adegan klimaks yang di atas kertas mungkin bermaksud menggabungkan Battle of London dengan Zombie Apocalypse namun tampak lebih cocok berada dalam film televisi.

Melihat tata produksinya yang bagus, saya memprediksi Steers bisa membuat adaptasi Pride and Prejudice yang lumayan. Set, lokasi dan kostumnya menawan sementara beberapa adegan, khususnya yang indoor diambil dengan baik. Tapi usahanya menggabungkan kisah Austen dengan elemen horor tidaklah nge-klik sama sekali. Mungkin film gado-gado semacam ini bisa berhasil, namun yang ini tidak. �UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

'Pride and Prejudice and Zombies' |
|

IMDb | Rottentomatoes
108 menit | Remaja

Sutradara Burr Steers
Penulis Burr Steers (screenplay), Seth Grahame-Smith, Jane Austen (buku)
Pemain Lily ames, Sam Riley, Jack Huston

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Post