Film ini adalah drama komedi yang mengandung banyak momen kebetulan yang tentu saja tak mungkin terjadi di dunia nyata. Lebih parah, momen kebetulan inilah yang menjadi penggerak plotnya.

�Sometimes first love deserves a second chance...�Seberapa cepat laju Fiat klasik dibanding mobil modern (yang bukan supercar)? Anda bisa berargumen yang satu lebih cepat dibanding yang lain, tapi saya rasa selisih keduanya tak begitu signfikan. Nah, lalu bagaimana mungkin Fiat ini bisa jauh meninggalkan mobil yang mengejarnya � YUP, dalam film ini ada car chase dan NOPE, bukan car chase seperti yang anda bayangkan � hingga separuh durasi sebuah film? Apakah karena yang mengendarainya adalah anak muda, sementara yang satunya tante-tante?
Separuh dari All Roads Lead to Rome merupakan road movie sementara sebagian lainnya adalah kisah CLBK. Film ini adalah drama komedi yang mengandung banyak momen kebetulan yang tentu saja tak mungkin terjadi di dunia nyata. Lebih parah, momen kebetulan inilah yang menjadi penggerak plotnya. Seberapa banyak kebetulan yang bisa diselipkan ke dalam sebuah film?
Entah perlu saya sebutkan, film ini mengambil setting di Itali. Dibuka dengan adegan pesawat yang lepas landas, seorang single mother Maggie (Sarah Jessica Parker) mencoba membujuk anak gadisnya, Summer (Rosie Day) yang sewot karena dipaksa berlibur ke Itali. Ini sebenarnya hanyalah alasan bagi Maggie agar Summer tidak mengontak pacarnya yang masuk penjara gara-gara kepemilikan ganja.
Itu, atau Maggie memang punya agenda untuk bertemu dengan mantan pacarnya, Luca (Raoul Bova) yang sudah 20 tahun tak pernah dijumpai dan secara kebetulan masih tinggal di rumah lama yang berdekatan dengan vila yang disewanya. Dan mereka langsung ketemu tak sampai 5 menit kemudian! Saat tengah bercengkerama, situasi menjadi kacau karena Summer melarikan mobil Luca untuk kabur ke bandara. Bersama Summer, ikut serta ibu Luca, Carmen (Claudia Cardinale) yang juga ingin ke Roma untuk bertemu dengan mantan pacarnya yang sudah 50 tahun tak pernah ditemui.
Nah, terjadilah kejar-kejaran antara 2 mobil ini (Maggie dengan Luca dan Summer dengan Carmen), sementara penulis naskah Josh Appignanesi dan Cindy Myers menyuguhkan kita dengan narasi khas road movie, dimana kedua tokoh utama kita harus menyelesaikan persoalan pribadi mereka: Maggie yang terlalu keras pada anaknya dan Summer dengan sifat berandalnya tapi gampang dibodohi pacar. Plotnya berjalan sembari penonton diperlihatkan dengan pemandangan indah Itali yang tak bisa terlalu kita apresiasi karena sineasnya pun tampaknya juga tak tertarik.
Untuk memperpanjang durasi, kisahnya melebar kemana-kemana: Summer yang dituduh menculik Carmen sehingga dikejar-kejar polisi atau Luca bersama Maggie yang meminta bantuan seorang penyiar televisi (Paz Vega). Mungkin terdengar berat, namun sebenarnya disajikan dengan ringan oleh sutradara Ella Lemhagen. Saya berani bilang begitu, karena Maggie masih sempat-sempatnya (sedikit) bercumbu dengan Luca, padahal anaknya menjadi buruan polisi, di negeri asing pula.
Plot dan chemistry antarkarakternya gampang ditebak. Keprediktabilitasan ini dan kemustahilan perkembangan cerita membuat saya sulit untuk tidak meringis di kala menonton, walau akting para pemain tak begitu buruk. Sisi positifnya, film ditutup dengan happy ending. Yah, meski penonton pun juga sudah bisa memprediksinya sedari awal. �UP
Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem
'All Roads Lead to Rome' | TEGUH RASPATI | 13 Februari 2016


Sutradara Ella Lemhagen
Penulis Josh Appignanesi, Cindy Myers
Pemain Sarah Jessica Parker, Raoul Bova, Rosie Day
Penulis Josh Appignanesi, Cindy Myers
Pemain Sarah Jessica Parker, Raoul Bova, Rosie Day
Tidak ada komentar:
Posting Komentar