Film ini punya pondasi yang saking miripnya dengan film pertama mungkin lebih layak disebut sebagai daur-ulang; mulai dari alur hingga dinamika antarkarakternya.

�Honor, duty, just excuses for bloodshed.�Adalah hal yang jarang dialami untuk menunggu Crouching Tiger Hidden Dragon-nya Ang Lee menampilkan sekuens aksi di balik adegan yang penuh dialog atau kontemplasi. Bukan karena adegan aksinya inferior � nyatanya, parade ilmu meringankan tubuhnya adalah salah satu yang terindah yang pernah saya lihat dalam film laga Mandarin � melainkan karena ia lebih berfokus pada elemen romantisme atau spiritualisme. Namun hal ini saya rasakan saat menyaksikan sekuelnya. Disini, elemen tadi terkesan sebagai tambahan, sementara laga lebih fungsional bagi narasi.
� Yu Shu Lien
Ang Lee menetapkan standar yang tentunya sulit untuk digapai � filmnya merupakan fenomena global: mendapat 4 piala Oscar, menjadi film berbahasa asing terlaris sepanjang masa di Amerika, sekaligus memperkenalkan film wuxia bagi penonton umum. Absennya Lee dan sebagian besar krunya saya rasa menjadi penyebab perbedaan nuansa yang cukup signifikan, walau materi utamanya masih bersumber dari novel Crane-Iron karya Du Lu Wang. Satu-satunya yang kembali adalah Michelle Yeoh yang berperan sebagai Yu Shu Lien.
Crouching Tiger Hidden Dragon: Sword of Destiny punya pondasi yang saking miripnya dengan film pertama mungkin lebih layak disebut sebagai daur-ulang; mulai dari alur hingga dinamika antarkarakternya. Pedang legendaris Green Destiny masih menjadi sumber konflik utama dan diperebutkan oleh banyak orang. Sekali lagi, seorang murid muda dilatih oleh pendekar wanita ternama. Dan lagi-lagi, ada kisah cinta tak terselesaikan antara 2 pendekar senior yang bersilang-jalan dengan hubungan tarik-ulur antara 2 pendekar junior.
Sekitar 20 tahun setelah mangkatnya Li Mu Bai (anda mungkin ingat ia diperankan oleh Chow Yun Fat di film sebelumnya), Yu Shu Lien melakukan perjalanan ke Peking untuk menemui sahabat lamanya, Te yang ternyata telah meninggal. Pedang Green Destiny yang disimpan selama bertahun-tahun oleh keluarga Te menjadi incaran oleh penyihir (?) wanita yang kemudian memberitahukannya pada penguasa lalim, Hades Dai (Jason Scott Lee).
Usaha pencurian yang dilakukan oleh utusan Hades Dai, Wei Fang (Harry Shum Jr.) berhasil digagalkan oleh Snow Vase (Natasha Liu Bordizzo). Shu Lien yang merasa Wei Fang tak sejahat kelihatannya, memutuskan untuk memasungnya. Hal ini memberinya kesempatan menggoda Snow Vase yang tengah berlatih di bawah asuhan Shu Lien.
Donnie Yen bermain sebagai Silent Wolf, pendekar yang kemungkinan punya kisah masa lalu dengan Shu Lien dan Mu Bai. Kedatangannya adalah atas undangan Shu Lien untuk melindungi pedang Green Destiny. Bersama Silent Wolf, ada pula 4 pendekar lain dengan julukan dan karakteristik komikal � Flying Blade, Thunder Fist, Silver Dart dan Turtle Ma � yang diperkenalkan dengan cukup spektakuler hingga kita berharap mereka mendapat porsi lebih.
Sementara Ang Lee menginvestasikan waktunya untuk mendalami karakter dan motif di balik hubungan antara setiap karakternya (yang notabene cukup banyak), elemen tersebut juga absen disini. Meski Yeoh tak meninggalkan karismanya sebagai Shu Lien, chemistry-nya dengan Yen tak terasa meyakinkan. Koneksi emosional antara dua pendekar muda juga tak tersampaikan, padahal mereka punya cerita masa lalu yang cukup kompleks.
Posisi sutradara diambil oleh Yuen Woo-Ping, koreografer dari film orisinalnya dan beberapa film martial arts lain, sehingga kita tak perlu meragukan adegan aksinya. Mengkompensasi sekuens adu ilmu meringankan tubuh di atas batang bambu, Woo-Ping menyuguhkan satu adegan pertarungan di atas permukaan danau yang membeku di malam hari, dimana para pendekar melompat dan berseluncuran sambil beradu pedang. Yen dan Yeoh mendapat bagian masing-masing mempertunjukkan keahlian olah tubuh mereka di adegan pertarungan klimaks.
Perlu disoroti bahwa selain dirilis melalui media streaming online, film ini juga tayang terbatas dalam format IMAX. Melihat pemandangan indah (yang sebenarnya diambil di Selandia Baru) dan set berpoles CGI di beberapa bagian, kita boleh curiga mungkin sineasnya tak ingin mengejar puitisme film orisinalnya dan lebih mengutamakan sajian visual. Tampaknya akan lebih baik jika kita tak terlalu membandingkan. �UP
Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem
'Crouching Tiger Hidden Dragon: Sword of Destiny' | TEGUH RASPATI | 2 Maret 2016


Sutradara Yuen Woo-Ping
Penulis John Fusco (screenplay), Du Lu Wang (buku)
Pemain Michelle Yeoh, Donnie Yen, Harry Shum Jr.
Penulis John Fusco (screenplay), Du Lu Wang (buku)
Pemain Michelle Yeoh, Donnie Yen, Harry Shum Jr.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar