Adbox

Jumat, 18 Maret 2016

Review Film: 'London Has Fallen' (2016)

Bagi anda yang telah menonton 'Olympus Has Fallen', tentu tahu bahwa sekuelnya yang sama-sama brutal dan eksploitatif ini masuk ke dalam kategori mindless action.

�Yeah? Well, they should've brought more men.�
� Mike Banning
Dalam Olympus Has Fallen, agen Secret Service Mike Banning (Gerard Butler) berhasil menggagalkan usaha terorisme pada Gedung Putih dan menyelamatkan sang Presiden, Benjamin Asher (Aaron Eckhart). Masih dengan formula yang sama, London Has Fallen hanya mengambil tempat yang berbeda dengan skala yang lebih besar. Saya tak tahu berapa lama rentang waktu berjalan hingga kita tiba di sekuelnya ini, namun pastinya kurang dari 5 tahun mengingat Asher yang masih menjabat sebagai Presiden. Dua aksi teror dalam waktu berdekatan? Media takkan kehabisan bahan untuk dijadikan headline.

Sebenarnya tak perlu saya sebutkan, tapi yang menjadi sasaran kali ini adalah London. Sebelumnya, Kepala Secret Service Lynne Jacobs (Angela Bassett) memberitahu Presiden Asher bahwa Perdana Menteri Inggris telah meninggal dunia dan merekomendasikan agar kunjungan duka dilakukan setelah persiapan keamanan matang. Namun karena ia adalah Presiden Amerika, tentu saja ia bisa melakukan apa pun dan memilih untuk langsung terbang ke London hanya ditemani beberapa orang pengawal, diantaranya ada Mike Banning.

Ternyata ini adalah jebakan yang dirancang oleh teroris. Tepat saat kita kehabisan kesabaran menanti kapan adegan aksinya dimulai, serangan teror dilancarkan secara habis-habisan. Bom diledakkan dan RPG diluncurkan sementara teroris yang menyamar sebagai polisi menghamburkan peluru membunuh siapapun yang di dekat mereka. Bicara soal ledakan, bagi anda yang menyukai hal tersebut dijamin takkan kecewa. Mereka meledakkan semuanya � termasuk landmark khas London seperti Trafalgar Square, Chelsea Bridge, Big Ben hingga Westminster Palace � yang menewaskan pemimpin Kanada, Prancis, Jepang dan Itali. Asher berhasil selamat dan Banning harus melindungi sang presiden hingga bantuan datang.


Sama seperti pendahulunya, London Has Fallen adalah pertunjukan utama bagi Banning yang diperankan oleh Butler tanpa perlu berakting banyak. Dia menembak, menusuk, atau menghajar yang kemudian seringkali diakhiri dengan one-liner khas jagoan 90-an. Sekadar memberi tambahan dimensi bagi karakternya, Banning diceritakan mempunyai istri yang tengah hamil tua. Eckhart mendapat porsi aksi yang sedikit lebih banyak. Sementara peran Morgan Freeman (sebagai Wakil Presiden), Melissa Leo, Robert Forster dan Jackie Earl Haley terbatas pada pihak berwenang yang mencari jalan keluar, yang sebenarnya tak begitu berguna mengingat Banning yang bisa menyelesaikannya dengan cara "paling Amerika". Besar kemungkinan anda melewatkan Charlotte Riley sebagai agen MI-6, Jax Marshall.

Sutradara debutan Babak Najafi menyajikan beberapa sekuens aksi yang keren, meski terdegradasi oleh efek CGI yang buruk serta editing yang serampangan. Ada kejar-kejaran dengan mobil dihiasi dengan hujanan peluru dan pertarungan tangan kosong, yang lantas diikuti dengan usaha penyelamatan diri dengan helikopter yang ditembaki rudal. Untuk momen klimaks, gambar diambil dengan metode (yang kayanya) one-shot dimana kamera bergerak dengan dinamis menyoroti adu tembak.

Bagi anda yang telah menonton Olympus Has Fallen, tentu tahu bahwa sekuelnya yang sama-sama brutal dan eksploitatif ini masuk ke dalam kategori mindless action. Sebagaimana film lain yang sejenis, ada tiga hal yang tidak perlu anda bawa ke bioskop agar benar-benar bisa menikmati film ini: (1) rasionalitas (karena ceritanya memang tidak masuk akal); (2) nilai moral (mengingat banyaknya korban jiwa yang hampir semuanya dianggap tak berharga) dan (3) sensitivitas kultural / pandangan sosial (Amerika selalu benar dan Timur Tengah selalu punya tendensi untuk melakukan terorisme).

Pun demikian, London Has Fallen melakukan manuver pintar untuk menghindari isu religius dengan memberikan latar belakang balas dendam bagi antagonisnya (ini tak menjauhkannya dari karakterisasi one-note). Terorisme ini didalangi oleh Aamir Barkawi (Alon Moni Aboutboul) yang bermaksud melakukan pembalasan dendam pada Amerika setelah keluarganya dibombardir dengan drone. Jika sasaran mereka adalah Amerika, kenapa mereka sampai perlu mengorkestrasi aksi teror sekompleks ini? Melihat track-record Barkawi yang katanya telah membunuh orang lebih banyak dibandingkan wabah penyakit, kenapa pula ia hanya berada di ranking 6 penjahat paling dicari? Asumsi saya, sineasnya menyimpan 5 besar untuk 5 sekuel setelah ini. �UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

'London Has Fallen' |
|

IMDb | Rottentomatoes
99 menit | Dewasa

Sutradara Babak Najafi
Penulis Creighton Rothenberger, Katrin Benedikt, Chad St. John, Christian Gudegast
Pemain Gerard Butler, Aaron Eckhart, Morgan Freeman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Post