Latest News

Adbox

Rabu, 24 Februari 2016

Review Film: 'A War' (2016)

Ditulis dan dieksekusi dengan rapi oleh Tobias Lindholm, 'A War' bukanlah mengenai perang tertentu melainkan tentang seorang pria yang harus menghadapi dilema moral pasca-perang.

�You can't imagine what it's like out there.�
� Claus Pedersen
A War bukanlah mengenai suatu perang tertentu � meski film ini memang mengambil setting di Afganistan � melainkan tentang seorang pria yang harus menghadapi konsekuensi dari keputusan kecilnya di medan perang dan bagaimana dilema moral yang ditimbulkan setelahnya; inti cerita yang baru akan terungkap setelah 1/2 film berjalan. Lantas, kenapa penulis sekaligus sutradara Tobias Lindholm harus repot-repot menuturkan berbagai cerita sebelum sampai kesana?

Walau terkesan memanjang-manjangkan durasi dan out-of-focus, eksposisi ini toh punya peran yang sangat krusial. Sama seperti filmnya sebelumnya A Hijacking, film ini adalah drama humanis yang lebih dekat pada karakternya dibanding subyek yang menjadi latar cerita. Eksposisi kepanjangan ini tak hanya berfungsi untuk perkembangan karakter dan cerita, melainkan juga memberi kita pendalaman mengenai motif dari setiap tindakan yang diambil tokoh utama. Dan oleh karena itu pulalah, konflik batinnya begitu terasa mencekat.

A War terbagi menjadi 2 bagian: bagian pertama adalah drama perang dan bagian terakhir adalah drama peradilan. Dua-duanya punya intensitas yang setara dalam konteksnya masing-masing. Tokoh utama kita adalah Claus Pedersen (Pilou Asbaek), komandan pasukan Denmark yang bertugas untuk menumpas teroris Taliban di Afganistan. Kita melihatnya memberi instruksi dari barak, sementara pasukannya melakukan patroli rutin di lapangan... hingga terjadi hal yang tak diduga.


Berdedikasi dan sangat perhatian pada bawahan, alih-alih berlindung di barak, keesokan harinya Claus bergabung bersama pasukannya untuk terjun langsung ke lapangan, setelah sebelumnya memberi dukungan moral, khususnya bagi Lasse (Dulfi Al-Jabouri) yang trauma. Sementara itu secara bergantian, di Denmark kita melihat keseharian istri Claus, Maria (Tuva Novotny) yang harus membesarkan ketiga anaknya tanpa kehadiran sang suami. Tanpa melodrama, kehidupan mereka tampaknya normal, meski salah satu anak, Julius (Adam Chessa) sering bertingkah bandel.

Dalam misinya, Claus mendapati bahwa sebuah keluarga lokal yang dikenalnya dibantai oleh Taliban. Penemuan ini berujung pada baku tembak yang mengakibatkan jatuhnya korban dan mengharuskan Claus untuk mengambil keputusan spontan yang ternyata berdampak besar bagi dirinya dan keluarganya di kampung halaman. Claus harus berhadapan dengan pengadilan militer dan dugaan kejahatan perang.

Naskah dari Lindholm tak secara gamblang menuturkan poin-poin plotnya. Ada detil-detil kecil yang mungkin terlewatkan � khususnya saat kekacauan di tengah baku tembak atau histeria ledakan ranjau di awal � yang memainkan peranan penting di paruh drama peradilan. Tokoh-tokoh minor di bagian pertama memberikan kesaksian yang memegang peranan penting bagi masa depan Claus. Motif dari setiap testimoni mereka yang ternyata sudah dibangun sedari awal menunjukkan bagaimana Lindholm menulis naskahnya dengan rapi dan mengarahkannya dengan teratur.

Efisiensi juga diterapkan Lindholm dalam mengeksekusi sekuens perang yang relatif sedikit disini. Peluru tak dihamburkan secara bombastis dan tak ada adegan perang yang benar-benar spektakuler, namun ini tak mengurangi tensi, alih-alih malah membuatnya terlihat realistis. Hal ini juga didukung dengan kamera handheld dari sinematografer Magnus Nordenhof Jonck yang memberi kesan urgensi ala dokumenter.

Asbaek mendapat range akting yang luas untuk membawakan kompleksitas karakter Claus. Ia adalah tentara yang idealis dengan nilai moral yang kuat, namun juga terjebak dalam dilema yang membuatnya harus memilih antara idealisme atau keluarga. Film ini tak menjustifikasi, melainkan membiarkan penonton untuk menilai sendiri.

Ending-nya bisa dipandang sebagai antiklimaks karena memang terkesan biasa-biasa saja. Namun jika dilihat dari kacamata Claus, pentingkah baginya menang atau kalah di pengadilan? Ia telah mengambil keputusan dan dia tahu dia yang sekarang bukanlah dia yang dulu. �UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

'A War' |
|

IMDb | Rottentomatoes
115 menit | Remaja

Sutradara Tobias Lindholm
Penulis Tobias Lindholm
Pemain Pilou Asb�k, S�ren Malling, Tuva Novotny

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Post